Archive

Posts Tagged ‘fagaceae’

Mikoriza dan Perannya Dalam Kelangsungan Hidup Tumbuhan

August 9, 2011 Leave a comment

Salah satu simbiosis yang paling menarik dari kehidupan tumbuhan ialah simbiosis mutualisme antara tumbuhan dan jamur. Simbiosis tersebut menghasilkan suatu sistem yang disebut mikoriza. Miko berarti jamur, sedangkan riza berarti akar. Simbiosis tersebut menguntungkan baik pada tumbuhan maupun jamur. Mikoriza dibagi menjadi dua jenis yaitu ektotropik dan endotropik. Bentuk ektotropik atau ectomikoriza hanya terdapat pada sedikit family tumbuhan seperti pinus (Pinaceae) dan beech (Fagaceae). Ektomikoriza memiliki morfologi pendek dan bercabang-cabang. Pertumbuhan mikoriza jenis ini terkonsentrasi pada ruang apoplastik atau interselular, membentuk suatu jaringan yang disebut Hartig net. Endomikoriza lebih umum ditemukan, terdapat pada hampir semua family pada angiosperma dan gymonsperma. Berlawanan dengan ektomikoriza, endomikoriza berkembang pada sel korteks.

Endomikoriza dibagi menjadi beberapa tipe, yang paling banyak ditemukan pada seluruh vegetasi ialah vesicular-arbuscular mycorrhiza (VAM). Hifa dari VAM tidak hanya tumbuh diantara sel korteks, tetapi juga tumbuh ke dalam sel korteks tersebut. Meskipun demikian hifa tersebut hanya sebatas di dinding sel, tidak menginvasi ke dalam protoplast. Struktur bercabang-cabang dari hifa disebut arbuscule yang berfungsi melipatk gandakan luas permukaan sentuh antara hifa itu sendiri dengan sel inang. hal tersebut bermanfaat untuk meningkatkan transfer nutrient antara hifa dengan sel inang. Tak hanya sampai disitu, mikoriza juga membentuk vesikel ellipsoid antara hifa dengan sel inang untuk meningkatkan luas permukaan, sehingga pertukaran nutrient semakin efektif.

Terdapat vesikel dan arbuscle yang meningkatkan luas permukaan

Terdapat vesikel dan arbuscle yang meningkatkan luas permukaan

Kemampuan mikoriza dalam meningkatkan penyerapan nutrient didukung oleh pertumbuhannya yang meluas dan bercabang banyak. Kemampuan tersebut meningkatkan kemampuan tumbuhan untuk menjangkau lebih banyak sumber mineral dan air. Efektivitas penyerapan mineral oleh tumbuhan bergantung pada sifat dari mineral itu sendiri. Mineral-mineral seperti nitrogen, yang mudah larut, dapat diserap dengan lebih baik dibanding fosfor, yang memiliki sifat tidak mudah larut. Aplikasi mikoriza sudah diterapkan secara luas, seperti introduksi tanaman baru ke lingkungan. Mikoriza membantu tanaman tersebut beradapatasi dengan lingkungan. Pada bidang pertanian, inokulasi mikoriza sudah diterapkan untuk mengatasi permasalahan kesuburan tanah.

Sumber gambar

http://www.aber.ac.uk/fungi/fungi/importance/ecology.htm